Bupati Muaro Jambi BBS–Dr. Bambang Bayu Suseno, SP., MM., MSI melakukan audiensi dengan Kepala Bappenas Senin kemarin. Selasa (15/07), Bupati Muaro Jambi Dr. Bambang Bayu Suseno, SP., MM (yang akrab disapa BBS) gerak cepat (Gercep) kembali melakukan audiensi dengan dua kementerian dalam satu hari, yaitu Kementerian Kehutanan dan Kementerian Sosial RI.
Audiensi dengan Kementerian Kehutanan diadakan di Gedung Kementerian Kehutanan dan diterima langsung oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, MA., Ph.D. Di hadapan Menteri Kehutanan, Bupati BBS memaparkan kondisi kehutanan di Kabupaten Muaro Jambi.
"Kabupaten Muaro Jambi merupakan hinterland Kota Jambi sebagai daerah pendukung Pusat Pemerintah dan Pusat Ekonomi Provinsi Jambi. Muaro Jambi memiliki peran strategis sebagai wilayah ekspansi penyediaan lahan pemukiman, kawasan industri, transportasi, dan logistik serta fasilitas penunjang lainnya," ujar Bupati BBS.
Hubungan fungsional antara daerah penyangga lanjut BBS sebagai tempat tinggal dan Kota Jambi sebagai pusat aktivitas ekonomi baik bisnis maupun bekerja, pusat produksi untuk pemasok pangan bagi Kota Jambi.
"Posisi Muaro Jambi berada di Central Pulau Sumatera. Kabupaten Muaro Jambi berpotensi sebagai Jalur Logistik Utama Provinsi Jambi, Regional Sumatera Tengah hingga Pulau Sumatera," sebutnya.
BBS juga memaparkan peran serta sarana umum seperti pelabuhan yang terkoneksi dengan Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Roro, jalan lintas, dan jalan tol. Jalan tol berada di 3 gerbang Tol Trans Sumatera, dilewati Jalan Lintas Sumatera. Bandara yang terkoneksi dengan Bandara Sultan Thaha Jambi (alternatif lokasi pembangunan Bandara Internasional Baru). Titik tengah jaringan Trans Sumatera Railway (Sistem Kereta Api Trans Sumatera).
Bupati BBS juga memaparkan jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi sebesar 418.799 jiwa yang tersebar di 11 kecamatan. Jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Sungai Gelam sebesar 70.392 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Taman Rajo sebesar 13.164 jiwa.
Luas wilayah kabupaten: 5.264 km². Kawasan hutan: Hutan Produksi 27.803 Ha, Hutan Lindung 4.249.288 Ha, Hutan Wisata & Suaka Alam 22.058 Ha, Hutan Konversi 93.933 Ha. Total 4.393.102 Ha. Kawasan Konservasi: Hutan Lindung Gambut Londerang, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin, Taman Nasional Berbak Sembilang. Lahan Gambut: Luas 189.948 Ha (38,7% luas gambut Provinsi Jambi), sebagian termasuk gambut dalam >3 meter, rentan terhadap kebakaran dan kerusakan. Kehutanan Sosial: luas total 8.471 Ha terdiri dari 9 kelompok pengelola dan sebagian besar berada di areal gambut.
Bupati BBS juga menjelaskan permasalahan kehutanan di Muaro Jambi seperti deforestasi, alih fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman, penebangan liar tanpa izin (illegal logging), perambahan oleh pihak tertentu, termasuk konflik tenurial, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Usai melakukan audiensi dengan Kementerian Kehutanan, pukul 17.00 WIB Bupati BBS kembali audiensi dengan Menteri Sosial RI, Drs. K.H. Saifullah Yusuf, S.I.P. Dalam paparannya, Bupati BBS mengatakan komitmen Kabupaten Muaro Jambi mendukung program pemerintah pusat dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Proposal yang diajukan Bupati BBS untuk memberikan gambaran kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI bahwa program Muaro Jambi Cerdas dengan tersedianya sekolah rakyat yang representatif diharapkan meningkatkan kualitas SDM di Muaro Jambi.
"Ada tiga tujuan pembangunan sekolah rakyat di Kabupaten Muaro Jambi," diantaranya mendukung program pemerintah pusat dalam memperkuat pembangunan SDM.
Social Plugin